
Panggil saja "Arlo", si bocah yang sering kali membuat masalah di manapun. Ia hanya memikirkan game boardnya saja tanpa kenal waktu, untung saja kakaknya Alan sangat perhatian padanya sehingga membuat Arlo menjadi anak yang manja.

Alan, seorang ilmuwan muda yang baru saja terpilih magang di Labolatorium ternama di planet Aphelion. Ketenangannya memutuskan sesuatu membuat ia menjadi seseorang yang bijaksana, terutama pada adiknya Arlo.

Wow Dito! Anak muda yang sering membawa banyak bekal sekolah dari rumahnya. Tak jarang ia memiliki banyak teman, tapi hanya untuk meminta makanannya saja.

Gadis tercantik di sekolahnya, Felin. Ia menjadi tatapan pertama yang membuat Arlo terpukau. Rasanya Arlo jatuh hati padanya, hehehe...

Anak terhits di sekolahnya, siapa lagi kalau bukan Baxter. Sebelum Arlo pindah ke sekolahnya, Baxter menjadi siswa terhits dan tertampan di sekolahnya berkat kemahirannya bermain game board. Semua kejayaannya sirna ketika Arlo datang menggubris suasana.

Zerk, siswa yang datang setelah Arlo pindah ke sekolah barunya. Ia menjadi bahan bully anak-anak sepantaranya, tapi Arlo tak terima dengan kejadian itu dan selalu membelanya.

Bang Stein atau kita panggil bro. Ilmuwan terhebat di planet Aphelion. Berkat penemuannya, kehidupan di planet Aphelion dapat berjalan dengan nyaman. Walau usianya sudah tidak muda, tetapi ia selalu merasa muda, bahkan seperti anak-anak bila bertemu Arissa partnernya.

Siapa yang engga kenal Arissa. Ilmuwan perempuan terhebat yang selalu mendampingi Profesor Stein dalam bekerja. Ia sangat imut dan lucu, hati-hati kalau dia sudah badmood.

Pemimpin bijaksana yang membawa kedamaian dan ketentraman bagi planet Aphelion, Dr. Rivaldo. Ia menjadi seseorang yang berjasa bagi tercipta planet Aphelion dan seorang bangsawan ternama. Arlo dan Alan itu anaknya.
إرسال تعليق