5 Anime Buatan Indonesia Terbaik, Wajib Masuk Watchlist!

5 Anime Buatan Indonesia Terbaik, Wajib Masuk Watchlist!

anime buatan indonesia
Ilustrasi by Mimma Rahmahasyifa Hartanto

Ternyata anime buatan Indonesia juga tak kalah kerennya dengan anime produksi Jepang. Sekarang, sudah banyak animator lokal yang mulai eksis dengan karya animasinya yang keren dan memiliki ciri khas Indonesia. 

Tidak hanya itu, banyak anime yang mengangkat sejarah Indonesia dengan cara yang unik dan lebih emosional.

Dengan semakin maraknya studio animasi lokal yang hadir di Indonesia, tentunya hal ini menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan bagi industri animasi di Indonesia sendiri yang harus dibanggakan. 

Buat kamu yang penasaran tentang anime buatan Indonesia terbaik, kamu bisa mengetahui informasinya di bawah ini! 

Baca juga: Perbedaan Kartun dan Anime yang Wajib Kamu Tahu!

Sejarah Popularitas Anime di Indonesia

Sebelumnya, anime di Indonesia ini lebih merujuk pada animasi, tentunya style animasi tersebut berbeda dengan produksi Jepang. 

Anime buatan Indonesia mulai menarik booming sejak awal 2000-an, pada saat industri animasi lokal mulai berkembang. 

Salah satu anime lokal yang cukup booming di Indonesia adalah "Si Juki", merupakan komik karya Faza Meonk dan diadaptasi menjadi film animasi dan serial web. 

Lalu, "Si Juki The Movie" ini dirilis pada 2017 yang berhasil menarik 300.000 penonton dalam empat hari pertama. 

Selain itu juga, adapun "Battle of Surabaya" yang dirilis pada 2015 dan film ini mengangkat kisah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang mampu menggaet beberapa penghargaan di Festival Film Animasi Dunia. 

Di tahun 2025 ini, ada film "JUMBO" yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy. Anime ini menceritakan tentang seorang anak yang sering diremehkan oleh teman-temannya dan animasi ini telah mencapai 10 juta penonton di Indonesia. 

Perkembangan teknologi dan meningkatnya minat masyarakat terhadap budaya pop lokal turut menghadirkan studio-studio animasi baru di Indonesia. 

Tentunya studio tersebut menghasilkan berbagai karya yang berkualitas, baik segi ceritanya ataupun sisi animasinya. 

Kini tidak hanya sekedar hiburan saja, tetapi sudah menjadi identitas budaya yang patut dibanggakan. Dengan dukungan masyarakat, diharapkan animasi ini bisa semakin eksis di kancah internasional. 

Baca juga: Mengenal Macam Genre Anime yang Perlu Kamu Tahu!

Daftar Anime Buatan Indonesia Terbaik

Setelah mengetahui popularitas animasi lokal di Indonesia maupun Internasional, berikut adalah daftar anime buatan Indonesia terbaik. Apa saja diantaranya? 

Battle of Surabaya

Battle of Surabaya adalah film animasi 2D buatan Indonesia yang dirilis pada 20 Agustus 2015. Animasi ini diproduksi oleh MSV Pictures dengan STMIK AMIKOM Yogyakarta. 

Disutradarai oleh Aryanto Yuniawan dan ditulis oleh M. Suyanto. Secara umum, film ini menceritakan tentang latar belakang peristiwa pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 dengan genre drama, aksi dan sejarah. 

Battle of Surabaya ini menceritakan tentang Musa, yaitu seorang remaja tukang semir yang menjadi pejuang Kemerdekaan Indonesia. 

Ia bersama teman-temannya yaitu Yumna dan Danu menghadapi berbagai tantangan untuk melawan penjajah. Di film ini juga menampilkan tokoh-tokoh sejarah seperti Bung Tomo dan Gubernur Suryo yang menyampaikan pesan bahwa tidak ada kejayaan dalam peperangan. 

Walaupun Battle of Surabaya ini telah ditonton oleh sekitar 70.000 penonton di bioskop Indonesia, namun ternyata film ini juga telah meraih lebih dari 36 penghargaan di berbagai festival film dunia. 

Salah satunya adalah 'Most People's Choice Award' di International Movie Trailer Festival (IMTF). Film ini juga telah ditayangkan secara global dengan judul 'November 10th' yang tersedia di platform Amazon.

Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir

Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir adalah film animasi 2D buatan Indonesia yang dirilis pada 28 Desember 2017. 

Film ini diadaptasi dari karakter komik populer "Si Juki" karya Faza Meonk sekaligus penulis dan sutradara dari film ini. 

Diproduksi oleh Falcon Pictures dengan genre komedi dan petualangan dengan science fiction (Sci-Fi). 

Proses produksi film ini berkisar dua tahun dengan melibatkan 100 orang dalam tim produksi, termasuk animator dan ilustrator. 

Untuk biaya produksi dan promosi filmnya telah mencpaia hingga Rp. 10 miliar yang mampu menghadirkan animasi berkualitas tinggi. 

Animasi ini menceritakan tentang petualangan si Juki, yaitu seorang seleb yang mengalami penurunan karir karena sebuah kasus. 

Ditengah masalah ini, Juki direkrut oleh Badan Antartika Seluruh Indonesia untuk mencegah jatuhnya meteor ke Bumi. 

Tentunya ia juga tidak sendiri, ia bersama ilmuwan muda yaitu Erin dan Professor Juned untuk menyelamatkan dunia.

Film ini juga disambut hangat dari penonton pada 3 hari penayangannya, film ini meraih 243.000 penonton dan 400.000 selama 5 hari. 

Selama masa tayangnya, film ini meraih 630.000 penonton sehingga menjadikan film animasi terlaris di Indonesia. 

Adapun beberapa faktor kesuksesan dari animasi ini yaitu karakter si Juki yang sudah populer sejak dari komik mula. 

Selain itu juga, humor khas Indonesia yang tersaji di dalam film ini mampu menarik perhatian penonton dari semua kalangan usia. 

Lalu, menghadirkan Bunga Citra Lestari dan Indro Warkop sebagai voice over dari salah satu karakter di film ini.  

Angel Dives

Angel Dives adalah projek animasi independen asal Indonesia yang dirilis pada 27 Juli 2017 oleh Mi Motion Animation. 

Film ini merupakan sebuah karya dari Muallim Hibaturrahman yang telah dikerjakannya secara mandiri dengan menggunakan software Adobe Photoshop, After Effect dan Soundbooth. 

Genre dari Angel Dives ini adalah kombinasi dari aksi dan petualangan serta science-fiction dan spiritual. Untuk ceritanya sendiri lebih futuristik, dimana menghadirkan teknologi canggih yang membuat manusia lupa akan nilai-nilai agama.

Kehidupan yang damai ini, diganggu oleh munculnya makhluk bernama Arojin yang membawa kehancuran dan menguji iman manusia. 

Pada situasi ini, muncullah seseorang yang disebut sebagai "Angel Dives" sebagai malaikat untuk melawan Arojin dan mempertahankan keimanan manusia. 

Episode 0 dari Angel Dives ini menghadirkan karakter utama bernama Langit Adiputra, yaitu seorang anak muda yang ahli pencak silat. 

Film ini berdurasi sekitar 10 menit setiap episodenya yang bisa ditonton melalui channel Youtube 'Mi Mo Animation'. 

Trese

Trese adalah serial anime yang diadaptasi dari komik Filipina karya Budjette Tan dan Kajo Baldisimo. Pada film ini mengombinasikan genre horror, kriminal dan dark fantasi dengan latar setting kota Manila yang dipenuhi oleh makhluk mitologi Filipina. 

Produksi Trese dimulai setelah Netflix mengumumkan adaptasinya pada November 2018. Trese juga disutradarai oleh Jay Oliva. Penulisan naskah oleh Zig Marasigan, Mihk Vergara dan Tanya Yuson dan diproduksi oleh BASE Entertainment yang berbasis di Jakarta dan Singapura serta animasi oleh Lex+Otis Animation dari Amerika Serikat. 

Serial animasi ini memiliki 6 episode yang berdurasi 25-33 menit dan dirilis secara global di Netflix pada 11 Juni 2021. 

Menceritakan tentang Alexandra Trese yang bekerja sama dengan polisi untuk menyelesaikan kasus-kasus yang berkaitan dengan makhluk ghaib. 

Ia juga dibantu oleh Crispin dan Basilio untuk menghadapi ancaman yang dialami oleh manusia dan makhluk supranatural.

Beberapa hari setelah perilisannya, Trese masuk ke dalam daftar 10 besar acara TV di Netflix di 19 negara dan peringkat #1 di Filipina. 

Adapun beberapa faktor kesuksesan dari Trese yaitu memiliki cerita detektif dengan unsur mitologi lokal. Lalu, gambaran budya Filipina yang kuat termasuk bahasa dan karakter lokal. Selain itu, kualitas produksi yang berkualitas, baik dari sisi animasi atau voice over karakter. 

JUMBO

Terakhir adalah animasi JUMBO, yaitu film animasi yang dirilis pada 31 Maret 2025 yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy dalam debut sutradaranya. 

Film ini diproduksi oleh Visinema Studios bersama Springboard dan Anami Film. Ryan Adriandhy juga menulis skenario bersama Widya Arifianti dan proses produksinya berlangsung selama 5 tahun yang melibatkan 200 kreator lokal. 

Film ini menceritakan tentang Don, yaitu seorang anak yatim piatu yang berusia 10 tahun, ia sering diejek karena bertubuh besar sehingga dijuluki 'JUMBO' oleh teman-temannya. 

Don memiliki sebuah buku dongeng warisan dari orangtuanya yang memiliki cerita ajaib dan penuh inspirasi. Buku ini menjadi inspirasi dan pelarian Don dari dari lingkungan sekitarnya yang tidak baik padanya. 

Don bertekad untuk mengikuti ajang pertunjukan bakat yang menampilkan skenario dari buku tersebut. Namun, buku tersebut dicuri oleh temannya.

Dalam perjalanan menemukan buku itu kembali, ia bertemu dengan Meri yaitu seorang peri kecil yang meminta bantuannya untuk menemukan orangtuanya. 

Pada pertemuannya dengan Meri, membuat diri Don berubah. Dimana, Meri mengajarkan arti persahabatan, keberanian dan percaya diri. 

JUMBO berhasil mencetak sejarah sebagai film animasi Indonesai terlaris sepanjang masa. Dalam dua minggu penayangannya, film ini telah ditonton oleh 3 juta penoton dan per 24 April 2025 telah mencapai 6.322.482. 

Hingga 06 Juni 2025, JUMBO telah mencapai 10.105.398 selama 66 hari penayangan. Dan JUMBO ini telah menggeser KKN Desa Penari yang sebelumnya berada di posisi #1 seagai film terlaris sepanjang masa di Indonesia.

Faktor kesuksesan JUMBO berasal dari kualitas produksi dan animasinya. Film ini diproduksi oleh 200 kreator lokal selama 5 tahun dengan dedukasi dan konsistennya. 

Selain itu juga, Ryan Adriandhy juga memberikan unsur komedi dan kekeluargaan yang hangat dan mampu menyentuh hati para penonton, baik anak-anak maupun orang dewasa. 

Baca juga: 5 Daftar Komik Jepang yang Diadaptasi ke Anime Terbaik!

Nah, itulah informasi tentang daftar anime buatan Indonesia yang perlu kamu tahu. Jadi, tertarik menonton yang mana nih? 

"Buat kamu yang pengen baca komik, tenang aja mimin punya rekomendasi Komik Lokal karya Anak Bangsa yang bergaya Manga Jepang. Langsung aja beli Buku Komik Digital - Volter Stein yang tersedia di Gramedia Digital "ANINDOSTA OFFICIAL STORE"